Dalam menciptakan puisi, seseorang memiliki motif atau maksud tertentu. Ide-ide dalam penciptaan puisi bisa muncul dari mana saja, bisa dari kejadian di sekitar kita, ataupun hanya berisikan khayalan khayalan belaka. Ide puisi pada dasarnya bersifat sederhana atau tidak rumit. Hal apapun bisa di gambarkan ke dalam sajak-sajak puisi. Di sini, akan di kulik bagaimana pandangan atau maksud si penyair dalam menciptakan karya-karyanya.

seperti salah satu puisi ini :

Pejam

 

 

IMG_6162

 

 

 

Kala itu

Atau kala ini

Kala nanti

Aku coba merangkai peluh peluh di keningnya

Walau aku tak pernah ia timang

Walau aku tak sedarah dengannya

Tapi tak apa lah, aku mencoba

Mencoba menggambarkan perasaan

Dalam sajak,aksara dengan diksi sederhana

 

Di luar tengah riuh ya bu,

Tapi tak jadi penghalang hayal mu

 

Batinku, dia tengah berdiskusi

Dengan kedamaian di dalam pejamannya

Barangkali ia coba mengundang kembali mimpi

yang hadir malam kemarin

Barangkali ia tengah menggandeng

Anak bujangnya di acara wisuda, dalam bayangannya

Entahlah, aku sama sekali tak tahu seluk beluknya

Aku hanya bertemu bayangnya sekilas

 

Batinku yang satunya coba ikut mengusik

Mungkin ia tengah menafakuri nikmat yang kuasa

Masih memberikannya napas untuk berjuang

Masih diberikan indra untuk mengecap asam getir kehidupan

Masih di berikan kesempatan untuk mengais

Lembar demi lembar rezeki dari bumi yang diridhoi oleh sang mulia

 

Sekiranya hanya itu cuit cuit hari ini

Tentang mu seorang perempuan hebat

Maaf aku tak meminta izin

Untuk menerka isi hatimu tadi

 

Sesuai dengan gambar yang di lampirkan, di sini penyair memposisikan dirinya tengah memperhatikan sesosok ibu yang tengah memejamkan matanya di tengah riuhnya suasana pasar. Dalam khayalan penyair, ia sedang mencoba menerka-nerka apa yang tengah di bayangkan ibu yang memejamkan matanya tersebut.

Tinggalkan komentar