Yang rintih hatinya
Tengah menyesap getir sendirian
Tanpa kawan seusianya
Gadis mungil
Melabuhkan keluh kesah
Pada riuhnya hujan
Pada tarian angin
Pada sekapan terik
Pada kerak jalan
Yang mengoleksi mimpinya sepanjang malam
Gadis mungil
Hanya memimpikan dekapan
Ayunan kasih sayang
Alunan lembut ketulusan
Tapi mak bapaknya telah bujur
Di bilik kehidupan yang satunya
Tuhan…
Genggam selalu jemarinya
Tegarkan jiwa rapuhnya
Melakoni setiap skenariomu
Dengan berjuta rahasia yang terselip
Gadis mungil
Dikawal selalu oleh keluguan
Oleh nyanyian
Dan doa-doa dari dalam tanah
Di dalam puisi ini penyair menggunakan khayalannya. Ia membayangkan ada seorang gadis kecil yatim piatu yang tuna wisma. Anak tersebut berusaha memperjuangkan hidupnya sendirian tanpa adanya orang tua di sisinya. Anak tersebut sangat merindukan kedua orang tuanya.